Tuesday, December 10, 2013

PEMANFAATAN SAMPAH



PEMANFAATAN SAMPAH

Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Guru Pengampu : Titin Wulandari












 












Disusun Oleh :
1.      M. Habibur Rahman (G)
2.      Noer Rouf
3.      M. Habibur Rahman (B)
4.      A. Farichul Kharir

 

SMP TERPADU HADZIQIYYAH
Blok Nglarangan Gemiring Lor Nalumsari Jepara 59466
TP. 2009/2010

PEMANFAATAN SAMPAH
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Hingga kini masalah yang selalu menghantui masyarakat Indonesia adalah masalah sampah. Dalam segala kegiatannya, manusia hampir selalu menghasilkan sampah, mulai dari sampah rumah tangga hingga limbah pabrik yang hingga kini masih belum bisa ditemukan jalan keluarnya.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari sampah rumah tangga dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Laju pengurangan sampah lebih kecil dari pada laju produksinya. Hal inilah yang menyebabkan sampah semakin menumpuk di setiap penjuru kota. Sehingga dengan menumpuknya sampah disuatu daerah akan berakibat munculnya berbagai macam penyakit. Dengan kata lain, kita sebagai generasi muda harus mampu menemukan solusi terbaik untuk mengatasi masalah sampah yang melanda negeri kita.

B.   Rumusan Masalah
1.    Apa itu sampah?
2.    Apa saja macam-macam sampah?
3.    Apa saja dampak negatif dari sampah bagi lingkungan?
4.    Bagaimana solusi mengatasi permasalahan sampah di Indonesia?

C.   Tujuan
Dengan disusunnya karya tulis ini, kami berharap dapat memberikan manfaat yang besar baik bagi diri kami sendiri maupun orang lain. Selain itu, semoga dengan adanya karya tulis kami ini dapat sedikit menyelesaikan masalah sampah yang melanda Bangsa Indonesia kita tercinta ini.


BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Sampah
Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Jika mendengar istilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma bau busuk yang sangat menyengat.
Dalam kehidupan sehari-hari sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah adalah zat kimia, energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan cenderung merusak dan biasa disebut sebagai benda yang telah habis masa manfaatnya.

B.   Macam-macam Sampah
Dari segi proses dan sifat penguraiannya sampah ada 2 macam, yaitu
1.    Sampah organik (degradable)
Sampah organik adalah sampah yang mudah diuraikan oleh tanah, misalnya: daun-daunan, sekam padi, kertas, sampah dapur, dan lain-lain.
2.    Sampah anorganik (undegradable)
Sampah anorganik adalah sampah yang sulit diuraikan oleh tanah, misalnya: plastik, kaleng, botol, kaca, besi, dan lain-lain
Sedangkan berdasarkan sumbernya sampah terbagi menjadi sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah industri, dan sampah pertambangan.

C.   Dampak Negatif Sampah Bagi Lingkungan
Sampah dapat berada pada setiap fase materi yaitu fase padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yaitu cair dan gas, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Bila sampah masuk ke dalam lingkungan (ke air, ke udara dan ke tanah) maka kualitas lingkungan akan menurun. Peristiwa masuknya sampah ke lingkungan inilah yang dikenal sebagai peristiwa pencemaran lingkungan (Pasymi).
D.   Cara Mengatasi Masalah Sampah di Indonesia
Diantara sampah organik dan anorganik yang paling berbahaya dan dapat merusak lingkungan adalah sampah anorganik karena sampah anorganik membutuhkan waktu yang lama agar molekul-molekulnya dapat terurai dalam tanah. Sebaliknya, sampah organik seperti daun-daunan dapat menyuburkan tanah karena daun-daunan dapat berubah menjadi kompos.
Ada empat prinsip yang dapat digunakan dalam menangani maslah sampah ini. Ke empat prinsip tersebut lebih dikenal dengan nama 4R yang meliputi:
1.    Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
2.    Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
3.    Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
4.    Replace (Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.
Salah satu solusi mengatasi sampah adalah dilakukannya proses daur ulang, sehingga sampah tersebut dapat bermanfaat kembali dan dapat memberikan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Sebagai contoh di Jakarta, para kader lingkungan RW 02 Pasar Minggu-Jakarta Selatan yang tergabung program Jakarta Green and Clean (JGC).
Para kader JGC yang sebagian besar terdiri dari ibu rumah tangga ini dengan antusias memilah sampah-sampah kering berupa multilayer untuk dijadikan bahan baku kerajinan tangan disalah satu rumah di tempat workshop yang notabene adalah rumah salah satu anggota JGC. Aktivitas pembuatan barang kerajinan tangan dari bahan multilayer ini dilakukan setiap hari mulai jam sepuluh pagi, atau setelah mengantar anak-anak sekolah dan semua tugas rumah selesai dikerjakan.
Setelah dipilah, bahan baku dijahit dan dibentuk menjadi barang-barang daur ulang yang unik dan fungsional.
Composting merupakan proses pembusukan secara alami dari materi organik, misalnya daun, limbah pertanian (sisa panen), sisa makanan dan lain-lain. Pembusukan itu menghasilkan materi yang kaya unsur hara, antara lain nitrogen, fosfor dan kalium yang disebut kompos atau humus yang baik untuk pupuk tanaman. Di Jakarta, pembuatan kompos dilakukan dengan menggunakan sampah organik
Tentunya cara ini akan lebih baik digunakan dari pada dengan cara pembakaran. Karena selain mengurangi efek pemanasan global dengan mengurangi volume gas karbondioksida (CO2 ) yang dihasilkan, cara ini tidak mempunyai efek samping baik bagi masyarakat ataupun lingkungan. Seperti kata pepatah pencegahan penyakit akan lebih baik dari pada mengobatinya. Kata bijak ini juga bisa digunakan dalam strategi penanganan sampah yakni mencegah terbentuknya sampah lebih baik dari pada mengolah/memusnakan sampah. Karena bagaimanapun mengolah/memusnahkan sampah pasti akan menghasilkan jenis sampah baru yang mungkin saja lebih berbahaya dari sampah yang dimusnakan. Jadi mari mulai sekarang kita bebenah diri untuk mengurangi hal-hal yang bisa membentuk sampah.





BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sampah adalah benda yang dibuang karena telah habis masa manfaatnya. Sampah sangat berbahaya bagi lingkungan, dapat menyebabkan pencemaran lingkungan baik didarat, laut, maupun udara. Oleh karena itu, kita tidak boleh membuang sampah sembarangan karena dapat merusak lingkungan dan menimbulkan banyak penyakit.
Tidak semua sampah tidak berguna, jika kita mampu mengolah sampah dengan baik maka tidak hanya kita menyelamatkan lingkungan tapi kita juga dapat memperoleh keuntungan ekonomi dari sampah itu sendiri.
            Jadi, mulai sekarang kita sebagai Pemuda-Pemudi harus menjaga kebersihan dan kesehatan dilingkungan sekitar kita, agar terhindar dari berbagai macam penyakit.





SUMBER REFERENSI









No comments:

Post a Comment