PEMANFAATAN SAMPAH
Makalah
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Guru
Pengampu : Titin Wulandari
Disusun
Oleh :
1.
M. Habibur Rahman (G)
2.
Noer Rouf
3.
M. Habibur Rahman (B)
4.
A. Farichul Kharir
SMP TERPADU
HADZIQIYYAH
Blok Nglarangan Gemiring Lor Nalumsari Jepara 59466
TP. 2009/2010
PEMANFAATAN
SAMPAH
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Hingga kini
masalah yang selalu menghantui masyarakat Indonesia adalah masalah sampah.
Dalam segala kegiatannya, manusia hampir selalu menghasilkan sampah, mulai dari
sampah rumah tangga hingga limbah pabrik yang hingga kini masih belum bisa
ditemukan jalan keluarnya.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar
datang dari sampah rumah tangga dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip
dengan jumlah konsumsi. Laju pengurangan sampah lebih kecil dari pada laju
produksinya. Hal inilah yang menyebabkan sampah semakin menumpuk di setiap
penjuru kota. Sehingga dengan menumpuknya sampah disuatu daerah akan berakibat
munculnya berbagai macam penyakit. Dengan kata lain, kita sebagai generasi muda
harus mampu menemukan solusi terbaik untuk mengatasi masalah sampah yang
melanda negeri kita.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu sampah?
2.
Apa saja macam-macam
sampah?
3.
Apa saja dampak negatif
dari sampah bagi lingkungan?
4.
Bagaimana solusi mengatasi
permasalahan sampah di Indonesia?
C.
Tujuan
Dengan
disusunnya karya tulis ini, kami berharap dapat memberikan manfaat yang besar
baik bagi diri kami sendiri maupun orang lain. Selain itu, semoga dengan adanya
karya tulis kami ini dapat sedikit menyelesaikan masalah sampah yang melanda
Bangsa Indonesia kita tercinta ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sampah
Istilah sampah
pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Jika mendengar istilah sampah, pasti
yang terlintas dalam benak adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma bau
busuk yang sangat menyengat.
Dalam
kehidupan sehari-hari sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah adalah zat
kimia, energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan cenderung
merusak dan biasa disebut sebagai benda yang telah habis masa manfaatnya.
B.
Macam-macam Sampah
Dari segi proses dan sifat penguraiannya
sampah ada 2 macam, yaitu
1.
Sampah organik (degradable)
Sampah organik adalah sampah yang
mudah diuraikan oleh tanah, misalnya: daun-daunan, sekam padi, kertas, sampah
dapur, dan lain-lain.
2.
Sampah anorganik (undegradable)
Sampah anorganik
adalah sampah yang sulit diuraikan oleh tanah, misalnya: plastik, kaleng,
botol, kaca, besi, dan lain-lain
Sedangkan berdasarkan
sumbernya sampah terbagi menjadi sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah industri, dan sampah pertambangan.
C.
Dampak Negatif
Sampah Bagi Lingkungan
Sampah dapat berada pada setiap fase materi yaitu fase
padat, cair, atau gas.
Ketika dilepaskan dalam dua fase yaitu cair dan gas, terutama gas, sampah dapat
dikatakan sebagai emisi.
Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Bila sampah masuk ke dalam lingkungan (ke air, ke udara dan ke tanah) maka
kualitas lingkungan akan menurun. Peristiwa masuknya sampah ke lingkungan
inilah yang dikenal sebagai peristiwa pencemaran lingkungan (Pasymi).
D.
Cara Mengatasi
Masalah Sampah di Indonesia
Diantara
sampah organik dan anorganik yang paling berbahaya dan dapat merusak lingkungan
adalah sampah anorganik karena sampah anorganik membutuhkan waktu yang lama
agar molekul-molekulnya dapat terurai dalam tanah. Sebaliknya, sampah organik
seperti daun-daunan dapat menyuburkan tanah karena daun-daunan dapat berubah
menjadi kompos.
Ada empat
prinsip yang dapat digunakan dalam menangani maslah sampah ini. Ke empat
prinsip tersebut lebih dikenal dengan nama 4R yang meliputi:
1.
Reduce (Mengurangi);
sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan.
Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang
dihasilkan.
2.
Reuse (Memakai
kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali.
Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini
dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
3.
Recycle (Mendaur
ulang); sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna lagi, bisa
didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak
industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi
barang lain.
4.
Replace (Mengganti);
teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya
bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar
kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya, ganti
kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam
karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.
Salah satu solusi
mengatasi sampah adalah dilakukannya proses daur ulang, sehingga sampah
tersebut dapat bermanfaat kembali dan dapat memberikan nilai ekonomis yang
cukup tinggi. Sebagai contoh di Jakarta, para kader lingkungan RW 02 Pasar
Minggu-Jakarta Selatan yang tergabung program Jakarta Green and Clean (JGC).
Para kader JGC
yang sebagian besar terdiri dari ibu rumah tangga ini dengan antusias memilah
sampah-sampah kering berupa multilayer untuk dijadikan bahan baku kerajinan
tangan disalah satu rumah di tempat workshop yang notabene adalah rumah salah
satu anggota JGC. Aktivitas pembuatan barang kerajinan tangan dari bahan
multilayer ini dilakukan setiap hari mulai jam sepuluh pagi, atau setelah
mengantar anak-anak sekolah dan semua tugas rumah selesai dikerjakan.
Setelah dipilah, bahan baku
dijahit dan dibentuk menjadi barang-barang daur ulang yang unik dan fungsional.
Composting merupakan proses pembusukan secara
alami dari materi organik, misalnya daun, limbah pertanian (sisa panen), sisa
makanan dan lain-lain. Pembusukan itu menghasilkan materi yang kaya unsur hara,
antara lain nitrogen, fosfor dan kalium yang disebut kompos atau humus yang
baik untuk pupuk tanaman. Di Jakarta, pembuatan kompos dilakukan dengan
menggunakan sampah organik
Tentunya cara ini akan lebih baik digunakan dari
pada dengan cara pembakaran. Karena selain mengurangi efek pemanasan global
dengan mengurangi volume gas karbondioksida (CO2 ) yang dihasilkan,
cara ini tidak mempunyai efek samping baik bagi masyarakat ataupun lingkungan.
Seperti kata pepatah pencegahan penyakit akan lebih
baik dari pada mengobatinya. Kata bijak ini juga bisa digunakan dalam strategi
penanganan sampah yakni mencegah terbentuknya sampah lebih baik dari pada
mengolah/memusnakan sampah. Karena bagaimanapun mengolah/memusnahkan sampah
pasti akan menghasilkan jenis sampah baru yang mungkin saja lebih berbahaya
dari sampah yang dimusnakan. Jadi mari mulai sekarang kita bebenah diri untuk
mengurangi hal-hal yang bisa membentuk sampah.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Sampah adalah
benda yang dibuang karena telah habis masa manfaatnya. Sampah sangat berbahaya
bagi lingkungan, dapat menyebabkan pencemaran lingkungan baik didarat, laut,
maupun udara. Oleh karena itu, kita tidak boleh membuang sampah sembarangan karena
dapat merusak lingkungan dan menimbulkan banyak penyakit.
Tidak semua
sampah tidak berguna, jika kita mampu mengolah sampah dengan baik maka tidak
hanya kita menyelamatkan lingkungan tapi kita juga dapat memperoleh keuntungan ekonomi
dari sampah itu sendiri.
Jadi,
mulai sekarang kita sebagai Pemuda-Pemudi harus menjaga kebersihan dan
kesehatan dilingkungan sekitar kita, agar terhindar dari berbagai macam
penyakit.
SUMBER
REFERENSI
No comments:
Post a Comment